CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Selasa, 06 Mei 2008

Ikhwan.. oh...ikhwan...

Terlihat menggunakan kemeja biru tua lengan pendek. Rambut disisir rapi. Layaknya mau pergi kondangan atau menemui sang kekasih??? Sekilas ia seperti pemuda pada umumnya. Tidak ada yang mengetahui bahwa ia sementara menyelesaikan studynya di sebuah universitas ternama dan mengambil jurusan yang akan menjadikannya seorang pendakwah

Yah…… ia seperi biasanya sedang asyik dengan dunia mayanyaTidak ada yang menyangka dan mengetahui bahwa ia sedang menjalin sebuah hubungan dengan seorang akhwat. Awalnya memang hanya pertemanan biasa. Hingga akhirnya Allah memberikan nikmat dan anugerah yang begitu besar diantara ikhwan dan akhwat ini. Yaitu sebuah rasa cinta dan saying, yang insya Allah dengan niat yang tulus karena Allah. Si akhwat mulai sadar, dibalik angkuh dan sombongnya raut wajah sang ikhwan, tersimpan kemanjaan dan sifat yang selalu membuat sang akhwat takut kehilangan sosok sang ikhwan. Kian hari, akhwat bisa membawa wajah ceria di muka ikhwan
Setelah diteliti, ternyata senyum dari ikhwan itu sangat menarik. Senyum yang dijuluki “Senyum yang meruntuhkan dinding hati setiap bidadari”. Maka makin banyak hal yang ada di diri ikhwan yang membuat si akhwat tidak bisa melupakan dan tidak ingin melepaskan cinta si ikhwan. Cinta….. akhi…terlalu rumit menceritakan segalanya dalam lembaran kertas. Mungkin kisah-kisah ikhwan dan akhwat ini tidak pernah akan berakhir. Ataukah mungkin telash berakhir saat keduanya mulai menjauh demi kebaikan bersama. Yah….. mereka memilih untuk menjalankan syari’at Islam.
Terlalu rumit menceritakan segala hal disini. Semua rasa telah tertumpah saat harus mengingatmu. Saat malam mulai dating, ingin rasanya berbagi semua rasa. Sat si akhwat merasa membutuhkan sebuah penopang. Tapi akhwat tau, ikhwan tidak menginginkan akwat yang lemah, tapi akhwat yang kuat, tegar, dan yang bisa mendampingi diri ikhwan. Akhwat gak sempurna untuk ikhwan, tapi akan berusaha untuk menyempurnakan diri ikhwan.
Khayal tentang ikhwanku
Menggenakan baju koko, kopiah, dan celana panjang. Senyum manis terukir indah dibibir sang ikhwan. Di saksikan sang alam raya yang tak hentinya bertasbih memuja kebesaran Illahi. Disini….. ditempat yang menyatukan seorang ikhwan dan akhwat, ikhwan pun berkata pada sang akhwat “Kupilih engkau untuk menyempurnakan setengah agamaku. Jadilah engkau bidadari dalam hatiku”. Kupinang engkau dengan Al-Qur’an
adapted : form new bie site.

0 komentar: