CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Selasa, 06 Mei 2008

Maha Luas Ampunan Allah

Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah s.a.w. bersabda, "Allah Yang Maha Tinggi berfirman: "Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu berdoa kepada-Ku dan mengharapkan-Ku maka Aku akan mengampunimu atas semua dosa yang kamu lakukan, dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, andaikata
dosa-dosamu itu sampai ke puncak langit kemudian kamu meminta ampunan
kepada-Ku niscaya Aku ampuni dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam,
seandainya kamu datang kepada-Ku dengan dosa yang besamya seisi bumi
seluruhnya, kemudian datang menemui-Ku dan tidak menyekutukan Aku dengan
yang lain niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan yang besamya
seisi bumi seluruhnya."
Dalam sebuah hadits shahih yang lain Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar orangorang
yang melakukan dosa pada siang hari bertobat dan Dia membentangkan
tangan-Nya di siang hari agar orang yang melakukan kesalahan di malam hari
bertobat, hingga nanti ketika matahari terbit dari arah barat."
Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan: "Wahai hamba-hamba-Ku,
sesungguhnya kalian melakukan dosa di malam hari, sedangkan Aku mengampuni
semua dosa. Maka, mmtalah kalian semua ampunan kepada-Ku, niscaya Aku
akan mengampuni kalian."
Dalam sebuah hadits shahih yang lain disebutkan: "Demi Dzat yang
jiwaku ada di tangan-Nya. Seandainya kalian tidak melakukan dosa niscaya Allah
akan menghilangkan kalian, dan akan mendatangkan kaum yang lain yang
melakukan dosa-dosa namun memohon ampunan kepada Allah, yang kemudian
Dia akan mengampuni mereka."
Juga disebutkan dalam hadits shahih yang lain: "Kalian semua adalah
orang-orang yang sering melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang
melakukan kesalahan adalah orang yang bertobat.".

Baca Selengkapnya......

Ikhwan.. oh...ikhwan...

Terlihat menggunakan kemeja biru tua lengan pendek. Rambut disisir rapi. Layaknya mau pergi kondangan atau menemui sang kekasih??? Sekilas ia seperti pemuda pada umumnya. Tidak ada yang mengetahui bahwa ia sementara menyelesaikan studynya di sebuah universitas ternama dan mengambil jurusan yang akan menjadikannya seorang pendakwah

Yah…… ia seperi biasanya sedang asyik dengan dunia mayanyaTidak ada yang menyangka dan mengetahui bahwa ia sedang menjalin sebuah hubungan dengan seorang akhwat. Awalnya memang hanya pertemanan biasa. Hingga akhirnya Allah memberikan nikmat dan anugerah yang begitu besar diantara ikhwan dan akhwat ini. Yaitu sebuah rasa cinta dan saying, yang insya Allah dengan niat yang tulus karena Allah. Si akhwat mulai sadar, dibalik angkuh dan sombongnya raut wajah sang ikhwan, tersimpan kemanjaan dan sifat yang selalu membuat sang akhwat takut kehilangan sosok sang ikhwan. Kian hari, akhwat bisa membawa wajah ceria di muka ikhwan
Setelah diteliti, ternyata senyum dari ikhwan itu sangat menarik. Senyum yang dijuluki “Senyum yang meruntuhkan dinding hati setiap bidadari”. Maka makin banyak hal yang ada di diri ikhwan yang membuat si akhwat tidak bisa melupakan dan tidak ingin melepaskan cinta si ikhwan. Cinta….. akhi…terlalu rumit menceritakan segalanya dalam lembaran kertas. Mungkin kisah-kisah ikhwan dan akhwat ini tidak pernah akan berakhir. Ataukah mungkin telash berakhir saat keduanya mulai menjauh demi kebaikan bersama. Yah….. mereka memilih untuk menjalankan syari’at Islam.
Terlalu rumit menceritakan segala hal disini. Semua rasa telah tertumpah saat harus mengingatmu. Saat malam mulai dating, ingin rasanya berbagi semua rasa. Sat si akhwat merasa membutuhkan sebuah penopang. Tapi akhwat tau, ikhwan tidak menginginkan akwat yang lemah, tapi akhwat yang kuat, tegar, dan yang bisa mendampingi diri ikhwan. Akhwat gak sempurna untuk ikhwan, tapi akan berusaha untuk menyempurnakan diri ikhwan.
Khayal tentang ikhwanku
Menggenakan baju koko, kopiah, dan celana panjang. Senyum manis terukir indah dibibir sang ikhwan. Di saksikan sang alam raya yang tak hentinya bertasbih memuja kebesaran Illahi. Disini….. ditempat yang menyatukan seorang ikhwan dan akhwat, ikhwan pun berkata pada sang akhwat “Kupilih engkau untuk menyempurnakan setengah agamaku. Jadilah engkau bidadari dalam hatiku”. Kupinang engkau dengan Al-Qur’an
adapted : form new bie site.

Baca Selengkapnya......

Chatting Islami ???

Islam membolehkan adanya adanya interaksi antara pria dan wanita untuk melaksanakan berbagai taklif hukum dan segala aktivitas yang harus mereka lakukan. Meskipun demikian, Islam sangat berhati-hati menjaga masalah ini. Oleh karena itulah, Islam melarang segala sesuatu yang dapat mendorong terjadinya hubungan yang bersifat seksual yang tidak disyariatkan.

Islam melarang siapa pun, baik wanita maupun prianya, keluar dari sistem Islam yang khas dalam mengatur hubungan lawan jenis. Larangan dalam persoalan ini demikian tegas. Atas dasar itu, Islam menetapkan sifat ‘iffah (menjaga kehormatan) sebagai suatu kewajiban. Islam pun menetapkan setiap metode, cara, maupun sarana yang dapat menjaga kemuliaan dan akhlak terpuji sebagai sesuatu yang juga wajib dilaksanakan; sebagaimana kaidah ushul menyatakan:
مَا لاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
Suatu kewajiban yang tidak akan sempurna kecuali dengan adanya sesuatu yang lain, maka sesuatu yang lain itu pun hukumnya adalah wajib.
Apakah termasuk khalwat?
Laki-laki diharamkan berkhalwat dengan perempuan. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi :
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِإِمْرَأَةٍ إِلاَّ وَمَعَهَا مَحْرَمٌ
Tidak diperbolehkan seorang pria dan wanita berkhalwat, kecuali jika wanita itu disertai mahram-nya.
Rasulullah saw. telah bersabda:
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai dengan mahram-nya, karena sesungguhnya yang ketiganya adalah setan.
Khalwat maknanya adalah berkumpulnya seorang pria dan seorang wanita di suatu tempat yang tidak memberikan kemungkinan orang lain untuk bergabung dengan keduanya, kecuali dengan izin keduanya. Dengan demikian, khalwat adalah berkumpulnya dua orang dengan menyendiri sehingga tidak ada orang lain bersama keduanya (Taqiyuddin an Nabhani dalam Nidzamul Ijtimai fil Islam)
Ada kesamaan sifat antara khalwat dengan sms-chatting, yaitu : hanya berdua, serta tidak ada orang lain yang menyertai. Akan tetapi, ada perbedaan yang prinsip, yaitu sms-chatting tidak berada dalam satu tempat. Oleh karena itu komunikasi via sms, program chatting, email, dan telepon tidak bisa dimasukkan dalam kategori khalwat. Otomatis, kita tidak bisa mengharamkan sms-chatting dengan dalil haramnya berkhalwat.
Lantas, apakah sms, chatting, email, dan telepon antara laki-laki dan perempuan diperbolehkan? Hal itu tergantung isi dari komunikasi itu. Jika isinya adalah dalam perkara yang diperbolehkan syara’, maka boleh. Akan tetapi, jika isinya adalah perkara yang haram, misalnya janjian kencan, apel malam minggu, dan yang sejenisnya (yang aktivitas tersebut tergolong haram) maka haram.
Hal ini sejalan dengan kaidah :
al-Washîlah ilâ al-harâm muharramah
Sarana yang dapat mengantarkan pada sesuatu yang haram adalah haram.
Jika sms itu pasti mengarah kepada sesuatu yang haram, maka sms itu pun haram. Kata pasti kami beri garis bawah untuk menegaskan bahwa hal itu memang diduga kuat atau pasti akan menuju kepada keharaman. Keharaman itu pun bersumber dari nash, bukan akal.
Pengungkapan perasaan cinta dan sayang antara laki-laki dan perempuan yang tujuannya untuk bersenang-senang haruslah dalam kerangka pernikahan. Khitbah apalagi baru proses akan khitbah belumlah sampai pada pernikahan. Oleh karena itu, pernyataan cinta dan sayang belum saatnya dilakukan, walaupun hanya via sms. Akan tetapi, jika dalam urusan persiapan khitbah ataupun persiapan nikah anda mengirim sms kepada perempuan yang akan dikhitbah, itu boleh. Tetapi sebatas urusan itu saja, jangan sampai melebar kemana-mana seperti mengumbar sms cinta dan sayang.

Baca Selengkapnya......